Kamis, 28 Juli 2011

Khutbah Rasulullah SAW Menyambut Bulan Suci Ramadhan



Wahai manusia!
Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat
dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah.

Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah
malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling
utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu ALLAH dan dimuliakan
oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah,
amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah.

Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci
agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.

Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari
kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang
tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga
lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan
pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu
mendengarnya.

Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.
Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk
berdo'a pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama
ketika
Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih;

Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika
mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa
kepada-Nya.

Wahai manusia!
Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah
dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka
ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah!
Allah ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan
mengadzab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam
mereka
dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbal-alamin.

Wahai manusia!
Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang
berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan
seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.

Sahabat-sahabat lain bertanya: "Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu
berbuat demikian." Rasulullah meneruskan:
Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah
dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan seteguk air.

Wahai manusia!
Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati
sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang
meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai
atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari
kiamat.

Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya
pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya
pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali
persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini,
Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa
dengan-Nya.

Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan
rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat
sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api
neraka.
Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70
shalat fardu di bulan lain.

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan
memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa
di
bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam
Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia!
Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada
Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka
tertutup,
maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu.

Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
Amirul mukminin berkata: "Aku berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah! Apa amal
yang paling utama di
bulan ini?" Jawab Nabi: Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini
adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".


Marhaban Yaa Ramadhan......

Rabu, 27 Juli 2011

Antara Adam Smith, Esensi kebaikan dan keburukan Ilmu Ekonomi

 Adam Smith adalah tentang sebuah keping sejarah. Dan fondasi ilmu ekonomi barat  tak akan pernah ada di  tanpa sentuhan pertama Adam Smith yang memulai debut pertama nya sebagai seorang Profesor di bidang ilmu logika. Setahun berikutnya Adam Smith pada tahun 1759, Adam Smith menulis buku pertama nya yang dikemudian hari tenggelam oleh hiruk-pikuk perdebatan pasar bebas. Bahkan ada seorang kolumnis menulis di majalah Time, saat Amerika Serikat dilanda resesi yang akut, agaknya apa yang dipaparkan oleh Adam Smith dalam bukunya The Theory of Moral Sentiment terlewatkan dan dilupakan oleh banyak ekonom serta analis berhaluan The Washington Consensus.
Saya sepakat dengan sang kolumnis tadi. Nama besar Adam Smith pun tak luput dari penghujatan akan bobroknya ilmu ekonomi yang hanya mencari kemajuan dan pertumbuhan ekonomi tanpa mengindahkan kebahagiaan personal dan sekelilingnya. Secara tidak adil, juga ilmu ekonomi sudah menjelma another religion and doctrines yang seolah tidak boleh digugat substansi dari eksistensi nya dan menjadi pakem mainstream yang mau tidak mau harus diterima legalitasnya. Sebagaimana yang kerap dipaparkan juga oleh ekonom yang berhaluan kritis, apa yang diangkat pertama kali oleh Adam Smith banyak menyentuh persoalan tentang timbangan kebaikan dan keburukan dan mendeskripsikan manusia itu what they shall go.
Dalam tulisan awal-awalnya pada buku The Theory of Moral Sentiments, Adam Smith menguraikan perlu nya sebuah atau seperangkat alat untuk menentukan sebuah perbuatan dilakukan tergolong benar atau salah. Dalam konteks pria kelahiran Kirkaldy, Scotlandia pada tahun 1723 inii, pelaku ekonomi harus mempunyai standar etika yang akan memagari ia dari perilaku menyimpang dan perilaku nya memang bertujuan mencari kebenaran bukan pembenaran. Sebagaiman yang ia ungkapkan sebagaimana berikut
“but our judgement now are often of little importance in comparison of what they were before; and can frequently produce nothing but vain regret and unavailing repentance, without always securing  us from the like errors in time to come”.
Semakin banyak pembenaran, semakin sering pula akhirnya melakukan penipuan terhadap diri sendiri disinilah yang banyak menimpa perilaku pelaku ekonomi. Dari mulai skala nya akuntansi seperti fraud, income smoothing, skandal-skandal keuangan yang mengakibatkan gejolak di lantai bursa semuanya disebabkan perilaku pelaku ekonomi yang mengedepankan pembenaran diri nya dari pada apa yang ia yakini sebuah kebenaran.
Adam Smith pun akhirnya menyadari seperangkat apa yang beliau sebut sebagai general of conduct perlu digunakan oleh pelakku ekonomi. Sayangnya apa yang digagas oleh Adam Smith masih kental dengan nuansa pemujaan terhadap relatifitas kebenaran sebab, apa yang Adam Smith sebut sebagai The General of Conduct ini baru berisi pengalaman-pengalaman manusia barat terhadap apa yang ia kecam sebagai perilaku menyimpang dengan tidak. Walaupun mengakui dengan adanya sebuah standar kebenaran untuk mengukur perilaku berdasarkan nilai-nilai normative tentang kebaikan dan keburukan, batasan kebaikan dan keburukan masih prefers dengan selera orang yang bisa jadi lebih mengedepankan hawa nafsu nya dibandingkan bahkan dengan rasio nya sekalipun. Sekalipun dengan kukuhnya pada pembahasan selanjutnya dalam buku The Theory of Moral Sentiment, namun ungkapan general conduct yang didefinisikan oleh Adam Smith tadi sangat persis definisi agama di Barat yang merupakan sistem kepercayaan, amalan,sikap, dan cita-cita yang tercipta dalam sejarah dan konfrontasi manusia dengan alam yang berevolusi dalam sejarah kemudian selalu berkembang ( Al Attas, 1978)
Berbanding terbalik pemahaman Din dalam Islam yang sebagaimana dijelaskan oleh Syed Muhamad Naquib Al Attas, terdiri dari dyn, dana, dayyan, duyyun, yang bermakna keadaan berhutang, penyerahan diri, kuasa peradilan, dan kecenderungan alami.filosofinya din yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai agama kurang tepat. Karena Dyn,Dana, yang akar kata nya dari Din, memberikan gambaran sebagai seseorang dalam keadaan berhutang, seorang pengutang akan mengikuti syarat yang diberikan yang memberikan hutangan, maka seorang hamba Allah telah berhutang dengan pelbagai nikmat yang diberikan oleh Allah dan  untuk membayarnya, hanya diperlukan ketaatan dalam menjalankan perintahNya agar dimasukan sebagai Al Muttaqin. Atau orang-orang yang bertakwa. Dan balasan bagi mereka yang bertaqwa dengan amat melimpahnya Al Qur’an menjelaskan dari mulai digelarinya Al Muttaqin sebagai golongan yang mendapatkan kemenangan hingga mendapatkan amanah untuk mengelola bumi dan isinya sebaga bentuk khalifah fil ardhi.
Nah, bicara mengenai pahala dan balasan,  Adam Smith sendiri memperbandingkan tentang ganjaran akan perilaku kebaikan dalam hal bisnis dan perdagangan dengan perilaku kebaikan dalam hal kebenaran dan keadilan
“what is reward most proper for encouraging industry,prudence, and circumspections ? success in every sort of business. And is it possible that in the whole  of life these virtues should fail of attaining it. What is reward is most proper for promoting the practice of truth,justice and humanity ?, The Confidence, the esteem, and love of those we live with”  
Kemudian Adam Smith melanjutkan bahwa kemanusiaan tidak diinginkan untuk membuat menjadi besar atau hebat tetapi untuk dicintai. Persoalan ganjaran atau balasan yang bersifat immaterial dalam pandangan Adam Smith bukan menjadi kaya adalah kebenaran atau adil adalah kegembiraan tapi menjadi dipercaya dan diyakini.
Imagine, kalau para fundamentalist market kembali mengenang kembali kepingan yang tercecer dari gagasan Adam Smith tentang berekonomi dengan moral. Selayaknya Ilmu Ekonomi bukan lagi diratapi oleh para ekonom  berhaluan out of mainstream  sebagai  sebuah alat untuk menyengsarakan orang banyak dengan pembenaran teknis yang dibuat-buat tetapi ilmu bagaimana kesejahteraan  dapat dicapai tanpa mengabaikan kebahagiaan.

Wallahhu A'Lam biSsoab

Senin, 25 Juli 2011

sYahRu RAmadHan







Peringatan bagi Pemimpin



by : Anies Baswedan

Makin hari kegalauan itu tumbuh makin pesat, tetapi berhentilah mengatakan bangsa ini bobrok. Hentikan tudingan bahwa bangsa ini tenggelam. Tidak! Bangsa ini sedang bangkit dan akan makin tinggi berdirinya.

Lihatlah rakyat di sana-sini, bangun sebelum pagi, penuhi pasar rakyat, padati jalan dan kelas, menyongsong kehidupan. Dengan sinar lampu apa adanya mereka coba sinari masa depan sebisanya. Petani, guru, nelayan, pedagang, atau tentara di tepian republik jalani hidup berat penuh tanggung jawab. Di tengah kepulan polusi pekat, rakyat kota menyelempit mencari masa depan. Mereka rebut peluang, jalani segala kesulitan tanpa pidato keprihatinan. Rakyat yang tegar dan tangguh. Denyut geraknya membanggakan.

Kegalauan republik ini bukan bersumber pada rakyat, melainkan pada pengurus negara yang seakan berjalan tanpa target. Deretan agenda penting dan urgen jadi wacana, tetapi tidak kunjung jadi realitas.

Pengurus republik sukses membangun kekesalan kolektif dan menanam bibit pesimisme. Pimpinan kini menuai kekecewaan. Harapan, kepercayaan, pengertian, toleransi, kesabaran, dan permakluman rakyat kepada pemimpin dikuras terus. Apakah dikira stok permakluman itu tanpa batas?

Dengan hormat saya sampaikan: stok itu ada batasnya dan sudah menipis. Semua ingin lihat hasil. Tak mau lagi dengar keluh kesah, tak hendak dengar kata prihatin keluar dari pemimpin. Republik ini perlu pemimpin yang hadir untuk menggelorakan percaya diri, bukan menularkan keprihatinan. Pemimpin tak boleh kirim ratapan, pemimpin harus kirim harapan.

Sebatas pidato dan wacana

Hari ini Indonesia memasuki era demokrasi etape ketiga. Kepresidenan periode kedua. Tidak pernah ada dalam sejarah republik ini seorang anak bangsa dipilih jadi pemimpin dengan suara sebanyak saat Presiden Yudhoyono di tahun 2009. Semua persyaratan untuk melakukan dan menuntaskan langkah-langkah besar ada di sana. Tapi mana langkah besar itu: infrastruktur ekonomi? Kepastian hukum? Integritas di sekolah? Tegas kepada pengemplang pajak? Pemangkasan benalu APBN? Konsistensi kebijakan? Reformasi birokrasi? Jaminan kebinekaan bangsa? Perlindungan warga bangsa?

Harapan yang tinggi untuk membereskan agenda penting baru sebatas pidato dan wacana. Republik perlu realitas. Pemerintah memang punya capaian, tetapi jika ada keberanian untuk menggelontorkan terobosan-terobosan besar di sektor penting, maka capaian itu akan melonjak. Kekecewaan tumbuh bukan semata karena pemerintah tak membawa hasil, melainkan karena terlalu banyak peluang terobosan dan perubahan yang disia-siakan. Sebutlah soal energi atau infrastruktur sistem logistik (jalan, pelabuhan, bandara, dan lain-lain), terobosan di sini bisa membuat ekonomi melejit. Atau terobosan besar dalam penegakan hukum. Perusak kebinekaan didiamkan, pengemplang pajak tak dijerat. Hukum tegak kokoh tanpa kompromi bagi rakyat kecil, tapi hukum loyo lunglai di depan rakyat besar.

Ini semua dampak absennya keberanian menerobos. Semua serba alakadarnya. Amunisi politik yang dahsyat itu tak digunakan. Republik ini butuh pemimpin yang mau turun ke lapangan, pemimpin kerja dan bukan pemimpin upacara. Rakyat tidak perlu pengumuman hasil rapat, tapi ingin lihat implementasinya.

Lihat sejarah kita, gamblang sekali. Republik ini didirikan oleh orang-orang yang berintegritas. Integritas itu membuat mereka jadi pemberani dan tak gentar hadapi apa pun. Bukan pencitraan, tapi integritas dan keseharian yang apa adanya membuat mereka memesona. Mereka jadi cerita teladan di seantero negeri.

Kini republik membutuhkan pemimpin yang berani tegakkan integritas, berani perangi ”jual-beli” kebijakan dan jabatan, pemimpin yang mau bertindak tegas melihat APBN untuk rakyat ”dijarah” oleh mereka yang punya akses. Ya, pemimpin yang bernyali menebas penyeleweng tanpa pandang posisi atau partai, dan bukan pemimpin yang serba mendiamkan seakan tidak pernah terjadi apa-apa.

Republik ini perlu pemimpin yang mendorong yang macet, membongkar yang buntu, dan memangkas berbenalu. Pemimpin yang tanggap memutuskan, cepat bertindak, dan tidak toleran pada keterlambatan. Pemimpin yang siap untuk ”lecet-lecet” melawan status quo yang merugikan rakyat, berani bertarung untuk melunasi tiap janjinya. Republik ini perlu pemimpin yang memesona bukan saja saat dilihat dari jauh, tetapi pemimpin yang justru lebih memesona dari dekat dan saat kerja bersama.

Bukan pemimpin yang selalu enggan memutuskan dan suka melimpahkan kesalahan. Bukan pemimpin yang diam saat rakyat didera, lembek saat republik dihardik negara tetangga, tapi lantang dan keras justru saat diri pribadi atau keluarganya tersentuh. Pemimpin yang tak gentar dikatakan mengintervensi karena mengintervensi adalah bagian dari tugas pemimpin dan pembiaran tidak boleh masuk dalam daftar tugas seorang pemimpin.

Jika Presiden Yudhoyono tidak segera mengubah cara menjalankan pemerintahan, maka saya harus mengingatkan bahwa bangsa Indonesia bisa memasuki persimpangan jalan yang berbahaya.

Jalan pertama adalah meneruskan kepemimpinan sampai di 2014 agar proses demokrasi berjalan normal tapi rakyat mencicipi hasil yang alakadarnya, deretan peluang kemajuan hilang tanpa bekas. Keterlambatan dan pembiaran jadi ciri beberapa tahun ke depan. Bahkan lunglainya penegakan hukum adalah resep mujarab menuju negara kacau.

Jalan kedua mulai menyeruak. Jalan berbahaya tapi suara ini mulai berkembang sebagai respons atas kelambatan dan pembiaran sistemik ini: berhenti di tengah jalan dan berikan kepada orang lain untuk memimpin. Suara macam ini bisa merusak pranata siklus demokrasi yang dibangun dengan sangat susah payah. Suara ini tumbuh karena keyakinan bahwa lewat jalan terjal ini bisa terjadi pembongkaran atas pembiaran dan kelambanan; agar rakyat tak dirugikan terus-menerus.

Tak optimal

Semua tahu sistem presidensial menjamin presiden bisa bekerja sebagai eksekutor pemerintahan dan melindunginya agar tak dapat diberhentikan oleh alasan politis. Hari ini yang dihadapi Indonesia situasi sebaliknya. Periode dijamin aman oleh konstitusi, tetapi presiden tak optimal jalankan otoritasnya. Keterlambatan berjejer dan pembiaran berderet. Periode fixed lima tahun itu bukan mengamankan agar kerja cepat, kini malah jadi penyandera bangsa dari gerak kemajuan cepat.

Memang presiden bukan dewa atau superman. Tidak pantas semua masalah ditumpahkan ke pundak pemimpin. Akan tetapi, presiden bisa menentukan suasana republik. Pemimpin adalah dirigen yang menghadirkan energi, nuansa, dan aurora di republik ini. Pemimpin bisa fokus menguraikan masalah strategis dan urgen bagi percepatan pelunasan janji-janjinya.

Presiden Yudhoyono harus sadar bahwa caranya menjalankan pemerintahan itu memiliki efek tular. Kelugasan, ketegasan, keberanian, kecepatan, keterbukaan, kewajaran, kemauan buat terobosan, dan perlindungan kepada anak buah bahkan kesederhanaan protokoler itu semua menular. Tapi kebimbangan, kehati-hatian berlebih, kelambatan, ketertutupan, formalitas kaku, pembiaran masalah, orientasi kepada citra dan ketaatan buta pada prosedur itu juga menular. Menular jauh lebih cepat dan sangat sistemik.

Rakyat republik ini sudah kerja keras. Lihat di segala penjuru Indonesia. Mulai dari kampung kumuh-sumuk tak jauh dari istana, di puncak-puncak pegunungan dingin, di tepian pantai sebentangan khatulistiwa: rakyat republik ini serba kerja keras. Mereka mau maju, mereka mau hadirkan kehidupan yang lebih baik bagi anak cucunya. Dan, yang pasti mereka tak biasa tanya siapa yang jadi pemimpin. Buat rakyat banyak tak terlalu penting ”siapa”-nya, yang penting lunasi semua janjinya.

Ini adalah sebuah peringatan apa adanya, semata-mata agar Indonesia tidak menemui persimpangan jalan itu. Ingat, rakyat negeri ini sudah bekerja keras dan ”berlari” cepat. Pengurus negara harus memilih mengimbangi kecepatan rakyat atau ditinggalkan rakyat.
wallahu A'lam bissowab--

Selasa, 05 Juli 2011

sekiLas aboUT beTAwi

Dikutip dari betawi.blogsome.com

Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing. Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Cina, tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab,dan Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an.

Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa. Mereka adalah hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu.

Seorang budak belian perempuan dari Bali. Diawali oleh orang Sunda, sebelum abad ke-16 dan masuk ke dalam Kerajaan Tarumanegara serta kemudian pakuan Pajajaran. Selain orang Sunda, terdapat pula pedagang dan pelaut asing dari pesisir utara Jawa, dari berbagai pulau Indonesia Timur, dari Malaka di semenanjung Malaya, bahkan dari Tiongkok serta Gujarat di India.

Waktu Fatahillah dengan tentara Demak menyerang Sunda Kelapa (1526/27), orang Sunda yang membelanya dikalahkan dan mundur ke arah Bogor. Sejak itu, dan untuk beberapa dasawarsa abad ke-16, Jayakarta dihuni orang Banten yang terdiri dari orang yang berasal dari Demak dan Cirebon. Sampai JP Coen menghancurkan Jayakarta (1619), orang Banten bersama saudagar Arab dan Tionghoa tinggal di muara Ciliwung. Selain orang Tionghoa, semua penduduk ini mengundurkan diri ke daerah kesultanan Banten waktu Batavia menggantikan Jayakarta (1619).

Pada awal abad ke-17 perbatasan antara wilayah kekuasaan Banten dan Batavia mula-mula dibentuk oleh Kali Angke dan kemudian Cisadane. Kawasan sekitar Batavia menjadi kosong. Daerah di luar benteng dan tembok kota tidak aman, antara lain karena gerilya Banten dan sisa prajurit Mataram (1628/29) yang tidak mau pulang. Beberapa persetujuan bersama dengan Banten (1659 dan 1684) dan Mataram (1652) menetapkan daerah antara Cisadane dan Citarum sebagai wilayah kompeni. Baru pada akhir abad ke-17 daerah Jakarta sekarang mulai dihuni orang lagi, yang digolongkan menjadi kelompok budak belian dan orang pribumi yang bebas. Sementara itu, orang Belanda jumlahnya masih sedikit sekali. Ini karena sampai pertengahan abad ke-19 mereka kurang disertai wanita Belanda dalam jumlah yang memadai. Akibatnya, benyak perkawinan campuran dan memunculkan sejumlah Indo di Batavia. Tentang para budak itu, sebagian besar, terutama budak wanitanya berasal dari Bali, walaupun tidak pasti mereka itu semua orang Bali. Sebab, Bali menjadi tempat singgah budak belian yang datang dari berbagai pulau di sebelah timurnya.

Orang Tiong Hoa senang main kartu. Lukisan A van Pers dari tahun 40-an abad yang lalu, yang diterbitkan pada tahun 1856 di Den Haag. Sementara itu, orang yang datang dari Tiongkok, semula hanya orang laki-laki, karena itu mereka pun melakukan perkawinan dengan penduduk setempat, terutama wanita Bali dan Nias. Sebagian dari mereka berpegang pada adat Tionghoa (mis. Penduduk dalam kota dan ‘Cina Benteng’ di Tangerang), sebagian membaur dengan pribumi (terutama dengan orang Jawa dan membentuk kelompok Betawi Ora, mis: di sekitar Parung). Tempat tinggal utama orang Tionghoa adalah Glodok, Pinangsia dan Jatinegara.

Keturunan orang India -orang koja dan orang Bombay- tidak begitu besar jumlahnya. Demikian juga dengan orang Arab, sampai orang Hadhramaut datang dalam jumlah besar, kurang lebih tahun 1840. Banyak diantara mereka yang bercampur dengan wanita pribumi, namun tetap berpegang pada ke-Arab-an mereka.

Di dalam kota, orang bukan Belanda yang selamanya merupakan mayoritas besar, terdiri dari orang Tionghoa, orang Mardijker dari India dan Sri Lanka dan ribuan budak dari segala macam suku. Jumlah budak itu kurang lebih setengah dari penghuni Kota Batavia.

Orang Jawa dan Banten tidak diperbolehkan tinggal menetap di dalam kota setelah 1656. Pada tahun 1673, penduduk dalam kota Batavia berjumlah 27.086 orang. Terdiri dari 2.740 orang Belanda dan Indo, 5.362 orang Mardijker, 2.747 orang Tionghoa, 1.339 orang Jawa dan Moor (India), 981 orang Bali dan 611 orang Melayu. Penduduk yang bebas ini ditambah dengan 13.278 orang budak (49 persen) dari bermacam-macam suku dan bangsa (demikian Lekkerkerker). Gereja Immanuel di Gambir pada pertengahan abad ke 18

Sepanjang abad ke-18, kelompok terbesar penduduk kota berstatus budak. Komposisi mereka cepat berubah karena banyak yang mati. Demikian juga dengan orang Mardijker. Karena itu, jumlah mereka turun dengan cepat pada abad itu dan pada awal abad ke-19 mulai diserap dalam kaum Betawi, kecuali kelompok Tugu, yang sebagian kini pindah di Pejambon, di belakang Gereja Immanuel. Orang Tionghoa selamanya bertambah cepat, walaupun sepuluh ribu orang dibunuh pada tahun 1740 di dalam dan di luar kota.

Oleh sebab itu, apa yang disebut dengan orang atau Suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Bali, Sumbawa, Ambon, dan Melayu. Antropolog Univeristas Indonesia, Dr Yasmine Zaki Shahab MA menaksir, etnis Betawi baru terbentuk sekitar seabad lalu, antara tahun 1815-1893.

Perkiraan ini didasarkan atas studi sejarah demografi penduduk Jakarta yang dirintis sejarawan Australia, Lance Casle. Di zaman kolonial Belanda, pemerintah selalu melakukan sensus, di mana dikategorisasikan berdasarkan bangsa atau golongan etnisnya. Dalam data sensus penduduk Jakarta tahun 1615 dan 1815, terdapat penduduk dari berbagai golongan etnis, tetapi tidak ada catatan mengenai golongan etnis Betawi.

Rumah Bugis di bagian utara Jl Mangga Dua di daerah kampung Bugis yang imulai pada tahun 1690. Pada awal abad ke 20 ini masih terdapat beberapa rumah seperti ini di daerah Kota
Hasil sensus tahun 1893 menunjukkan hilangnya sejumlah golongan etnis yang sebelumnya ada. Misalnya saja orang Arab dan Moors, orang Jawa dan Sunda, orang Sulawesi Selatan, orang Sumbawa, orang Ambon dan Banda, dan orang Melayu. foto pada kartu pos dari awal abad ke 20 menggambarkan rumah-rumah Tiong Hoa di Maester. Jalan ke kiri menuju pasar Jatinegara lama. Sedangkanjalan utama adalah Jatinegara Barat menuju arah selatan. Namun, pada tahun 1930, kategori orang Betawi yang sebelumnya tidak pernah ada justru muncul sebagai kategori baru dalam data sensus tahun tersebut. Jumlah orang Betawi sebanyak 778.953 jiwa dan menjadi mayoritas penduduk Batavia waktu itu.

Antropolog Universitas Indonesia lainnya, Prof Dr Parsudi Suparlan menyatakan, kesadaran sebagai orang Betawi pada awal pembentukan kelompok etnis itu juga belum mengakar. Dalam pergaulan sehari-hari, mereka lebih sering menyebut diri berdasarkan lokalitas tempat tinggal mereka, seperti orang Kemayoran, orang Senen, atau orang Rawabelong.

Pengakuan terhadap adanya orang Betawi sebagai sebuah kelompok etnis dan sebagai satuan sosial dan politik dalam lingkup yang lebih luas, yakni Hindia Belanda, baru muncul pada tahun 1923, saat Moh Husni Thamrin, tokoh masyarakat Betawi mendirikan Perkoempoelan Kaoem Betawi. Baru pada waktu itu pula segenap orang Betawi sadar mereka merupakan sebuah golongan, yakni golongan orang Betawi.

Sejak akhir abad yang lalu dan khususnya setelah kemerdekaan (1945), Jakarta dibanjiri imigran dari seluruh Indonesia, sehingga orang Betawi - dalam arti apapun juga - tinggal sebagai minoritas. Pada tahun 1961, ’suku’ Betawi mencakup kurang lebih 22,9 persen dari antara 2,9 juta penduduk Jakarta pada waktu itu. Mereka semakin terdesak ke pinggiran, bahkan ramai-ramai digusur dan tergusur ke luar Jakarta. Walaupun sebetulnya, ’suku’ Betawi tidaklah pernah tergusur datau digusur dari Jakarta, karena proses asimilasi dari berbagai suku yang ada di Indonesia hingga kini terus berlangsung dan melalui proses panjang itu pulalah ’suku’ Betawi hadir di bumi Nusantara.

Minggu, 03 Juli 2011

TuLAmbeN-BaLi (DiVIng)

Tulamben adalah suatu desa yang namanya diambil dari kata "Batulambih". Batulambih berarti banyak batu yang diakibatkan oleh meletusnya Gun
ung Agung. Seiring dengan waktu, kata ini berubah menjadi Batulamben dan akhirnya diucapkan sebagai Tulamben.

Desa Tulamben tulamben berkembang menjadi objek wisata karena posisinya yang strategis dank arena keindahan alam sekitarnya. Dari sini kita bisa menyaksikan pemandangan yang mengagumkan dari Gunung Agung dari sisi barat. Disamping itu,

Tulamben juga menawarkan panorama kehidupan laut yang menakjubkan.

Di dalam pertualangan bawah air, kita akan menemukan bangkai kapal US Liberty dari Perang Dunia II. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Apabila Anda menyelam, ada tidak saja akan merasa kembali ke zaman lampau, Anda akan melihat ikan-ikan tropis dan kehidupan bawah air lainnya.


Lokasi: Objek wisata ini terletak di Desa Tulamben, Kecamatan Kubu-sekitar 102 km dari Denpasar dan 25km dari Amlapura.

Fasilitas:
Terdapat beberapa fasilitas pendukung

pariwisata; misalnya, hotel, restoran, dan warung. Bagi wisatawan yang ingin melihat kehidupan bawah air, operator-operator selam tersedia.

sebagaimana pengalaman pertama w Diving di TuLamben, suasana memang

sanggat mendukung, apalagi suasana dasar laut yang eksotis

Pusat menyelam menyediakan tempat yang nyaman untuk tempat bersantai dan ngobrol bagi para penyelam dan untuk melakukan pertemuan ditambah kelas multimedia yang berisi pendingin ruangan. Coltri and Max air compressors berkombinasi dengan Nitrox filling stasiun menyediakan campuran udara yang terbaik untuk mengisi 44 aluminium (80 cbf.) tabung. Dacor and Spiro dive sets, serta torches, kamera dan komputer menyelam untuk disewakan. Tentu juga, transportasi yang nyaman dan semua peralatan keselamatan yang diperlukan untuk menjalankan prosedur keamanan serta pelayanan menyelam yang profesional adalah merupakan standar pelayanan

dari resor kami. Kami menawarkan semua SSI & PADI kursus menyelam dari pemula sampai yang profesional. Kolam renang besar kami terdapat wilayah yang dangkal sampai mencapai kedalaman 3 meters pada titik terdalam, itu merupakan tempat latihan yang cocok untuk sesi air terbatas dari setiap latihan. The Tauch Terminal Resort Tulamben memiliki sertifikat PADI 5-Star IDC Center. Informasi lebih lanjut tentang SSI & PADI kursus menyelam dapat dilihat di Tauch Terminal website www.divebali.com .

Bekas Kapal Karam Tulamben terletak langsung di pantai Timur Laut Bali. Panjang kapal 120m terletak di sudut 90 derajat dengan sisi dek menghadap ke laut dan sebelumnya sebagai kapal suplai Amerika yang bernama„USA Liberty". Berlabuh di pantai Lombok, kapal itu dihantam oleh torpedo Jepang dalam Perang Dunia II. Ajaibnya tidak ada yang terluka, tetapi kerusakan kapal sangat parah dan tidak bisa digunakan lagi. Angkatan Laut Amerika berencana menarik kapal ke pelabuhan Singaraja ( Bali Utara ) gagal karena pelabuhan sudah dikuasai sebelumnya, sehingga kapal tersebut sengaja didamparkan di pantai berbatu di Tulamben, tempat dimana diturunkan. Pada tahun 1963 Gunung Agung meletus dan aliran magma menekan kembali kapal ke laut tempat dimana bersandar sekarang pada kedalaman 3 - 29 meter. Sejak itu terumbu karang menutupi kapal tersebut dan mengubah menjadi rumah dari berbagai spesies ikan. Dari waktu ke waktu, sebuah ikan Napoleon atau Ikan Barracuda besar mampir disini. Anda dapat menyelam atau snorkeling di bekas kapal ini dengan nyaman, dapat diakses langsung dari pantai.

Kapal Karam Tulamben terletak langsung di pantai Timur Laut Bali Panjang kapal 120m terletak di sudut 90 derajat dengan sisi dek menghadap ke laut dan sebelumnya sebagai kapal suplai Amerika yang bernama„USA Liberty". Berlabuh di pantai Lombok, kapal itu dihantam oleh torpedo Jepang dalam Perang Dunia II. Ajaibnya tidak ada yang terluka, tetapi kerusakan kapal sangat parah dan tidak bisa digunakan lagi. ngkatan Laut Amerika berencana menarik kapal ke pelabuhan Singaraja ( Bali Utara ) gagal karena pelabuhan sudah dikuasai sebelumnya, sehingga kapal tersebut sengaja didamparkan di pantai berbatu di Tulamben, tempat dimana diturunkan. Pada tahun 1963 Gunung Agung meletus dan aliran magma menekan kembali kapal ke laut tempat dimana bersandar sekarang pada kedalaman 3 - 29 meter. Sejak itu terumbu karang menutupi kapal tersebut dan mengubah menjadi rumah dari berbagai spesies ikan. Dari waktu ke waktu, sebuah ikan Napoleon atau Ikan Barracuda besar mampir disini. Anda dapat menyelam atau snorkeling di bekas kapal ini dengan nyaman, dapat diakses langsung dari pantai.


Tulamben Wreck at a glance
Karaktersitik Karang: wreck
Jarak Penglihatan: 15-30 m
Arus: tidak ada sampai sedang
Pertumbuhan Karang: tertutup oleh batu & karang lembut
Kehidupan laut: tempat ikan yang luas (fusiliers and surgeon fish)
Highlight: bangkai kapal mudah ditemukan dan cocok untuk scuba diving


bali tauchen tulamben resort coral garden
bali wrack tauchen tulamben resort

Tulamben Wall ...dibagi menjadi 3 pusat penyelaman: Dinding, Taman Karang dan titik hiu. Semua tempat menyelam dapat diakses langsung dari pantai.
Dinding mulai dari kedalaman 1 m sampai 40 m. Disamping pertumbuhan karang yang menabjubkan karang ini juga menampilkan pemandangan yang luar biasa dihiasi oleh batu-batu menjorok. Ikan karang yang berlimpah, dengan spesies ikan malaikat yang layak disebutkan. Selain Ikan Malaikat kaisar ikan, ikan malaikat bermuka kuning dan biru juga bisa ditemukan dengan ikan snell bundar sebagai keluarga ikan malaikat. Cukup sering, gerombolan ikan jack melewati dinding, menutupi sinar matahari. Msekipun ini dinding, tempat ini juga cocok untuk snorkeling.



Kebun karang hanya sekitar 100 meter dari Tauch Terminal Resort Tulamben, dimana berlokasi berdekatan langsung dengan pantai. Kebun karang mulai dari kedalaman 2-15 m dan menampilkan batu yang tumbuh dengan indah dan karang lembut yang sejenis. Disamping beraneka ragam ikan karang, Ikan belut moray pita biru-kuning yang indah juga ditemukan rumahnya disini. Tempat menyelam ini juga cocok untuk dengan arus tenang sampai sedang.

seSaT + nYasaR @buKit BengKirai KALTIM, dan penangkaran beruang maDu suNGai wain











Kesempatan emang dating tak diUndang, lupa waktu pastinye kapan w disuru nemenin nenek w ke Kalimantan Timur wat nenggaokin bibi w yg mau ngeLahirin--- PAsTinye w kaGe noLak dong, sCaRe ituNG2 jaLan2 a
nd petuaLangan… di Benak w dah kebayang suaSane hutan kaLimantan yG
kate oranG seRem.. kage make mikir panjang w langsung nyari tiket ke BaLikpapan.
nyaMpe @baLikpapan w Langsung disambut oM w, dan lanGsung menuJu BaLikpapan Baru--- terNyata kawasannya bukan hutan, but perumahan2 elit euiy----- ada juga toh.. dah ketemu keluarga, w nemenin bibi and nenek w dulu beberapa hari di awal, bosen juge w ngendep di ru
mah doang, akhirnye w ngubungin temen2 w yang ade di KALTim---- ketemu juga ame temen2 w, w langsung nyusun agenda for Adventure keLiLing kaLimantan tiMur, mulai dari penangkaran buaYa, dll…. Ketika aKhir2 w di sana, w penasaran dengan penangkaran beruang madu di daerah KiLo dan buKit beNGkirai…
temen w langsung jemput w ke baLikpapan baRu dengan moTOr bebeKnye yg katannye andaLan die… oke2, dah full bensinnye katannye--- w langsung tancep menuju kawasan bunkit bengkirai----- kage keraSe kalo kite dah ngeLewatin daerah penangKaran beRuang Madu--- pas w tanye ke temen w tau2nye die juge bLom pernah kesoNO….jiiiiaaaaaahhhhhhhhhh…
terlanjur dah masuk kepedala
man bukit bengkirai akhirnye kite babLas aje ke temPat wisaTa buKit bengKirai yang ter
keNaL dengan jembataN kanopi yang terpanjang dan tertinggi di asia… eh, untuk yg kedua kalinnye—teMEN w yg atu ini juge kage tau temPatnye dan beLum Pernah---- etDah, kmANE aje Loe sLame ini.
Di pertengahan perjaLan
an baN motOR pecaH, mane di tengah huTan kage da tambeL baN---- akhirnye kite nuntun tuh motor mengikuti tanjakan-turunan jalanan buKit, dan ketemu juga tuh beNGkeL keciL2an. Dah seleSai naMBEL, w cek benSin—TERnyate and tERNyate--- taNGki benSin kaGE ketutup and tingGaL dikit amat, untung aje di bengKEL da benSIn juge….—Langsung w isi FULL—tuh temen w cuman nyeGar-NyEnGir aje---
uRUsan di beNGKEL seLEsai, Langsung nanya – sana-sini tempat kawasan wisata buKit bengKirai, karena tempa
tnye di pedaLaman--- jalanan berbatuan+tanah+naik-turun kge ada petunjuk…….. +- 3 jem w nyari tuh tempat akhirnYE keteMu juga, kita lanGsung menuju kawasan trek pertama ke jembatan / kanopi tertinggi dan terpanjang di Asia, w masuk hutan cuman ber-2 aje---buLu kuduk juga dah merinding takut ada biNatang buas atau uLAr / laen2..
sayaNG beribu sayaNG, w kaGe bawa kaMERa ---sehingga w kge bisa mengabadikan suasana di jembatan tersebut. Da
ri ketinggian jembatan kita bisa melihat suasana Hutan yang terbentang di daerah buKit benGkiRai, gerombolan burung, burung eLang, dll.
SeteLah puas di dalAM hutan, kita menuju koLOM bereNang yang disediakan—karena suasana panAS kita Langsung nYE
mPLung ke koLOm---- denGan PeDenya kita mengGanGGap di koLOM tersebut terdapat ikan2 keCiL yg banYAK…. W asYik aje, tapi penasaran juga ame tuh ikan—sTelah w tanGKep—TERnYATe bukan Ikan tAPi “KECEBONG” w Langsung keLuar koLom dan nGebiLas badan dengan aiR bersih..
suasanA udah muLai sore—w ma temen w langsung menuju temPat penangKaran beRuang MaDU dan disaNA bukan hanYA beruang maDu saja, teTapi banyak vaRian KuCing yang dipelihaRa Oleh reLawan2 asing ditempat penangkaran dan pastiNYa beruang maDunya yang menjadi icon kas kaLImantan tiMur----
dah maGrib, akHIrnye kita baLik ke baLikpaPan baRU--- dan beSok hariNYE w baLIK ke
jaK
ARte---

buKit BengKirai-KaLTiM


Kawasan Wisata Bukit Bengkirai terletak pada Km 38 jalan raya Soekarno Hatta Balikpapan Samarinda, merupakan kawasan wisata alam berupa hutan alami yang masih asli. Kawasan wisata alam ini berada di areal PT. Inhutani I Unit Manajemen Hutan Tanaman Industri (UMHTI) dan diresmikan pada tanggal 14 Maret 1998 oleh Mantan Menteri Kehutanan Ir. Djamalluddin Suryohadikusumo. Merupakan kawasan yang berperan penting untuk mengembangkan monumen hutan alam tropika basah.

  • Canopy Bridge (Jembatan Tajuk),merupakan jembatan yang menghubungkan pohon canopy satu dengan pohon canopy yang lain setinggi 25-30 meter dari permukaan tanah dengan panjang keseluruhan 64 meter dan menguhubungkan 5 pohon Bangkiray. Dari atas jembatan dapat dilihat formasi Tajuk Tegakan Dipterocarpaceae sebagai ciri dari Hutan Hujan Tropis yang cukup indah dan membentuk stratum atas yang saling sambung menyambung.
  • Pada Kawasan Bukit Bangkiray terdapat rumah panjang yang dapat di pergunakan untuk ruangan sarasehan atau ruang serba guna yang berbentuk rumah adat dayak dengan kapasitas 50-70 orang.
  • Cottages dan Restaurant terdapat 5 cottages bergaya rumah adat panggung dengan fasilitas yang lengkap.
  • Jalan Setapak (Trek), merupakan sarana Adventure Jungle untuk menjelajahi kawasan Hutan Bangkiray,dilengkapi dengan fasilitas untuk mengamati flora / fauna yang unik dan langka seperti beruang madu , jenis-jenis burung, babi hutan, monyet dan lainnya. Serta aneka ragam flora seperti jenis-jenis Anggrek dan tanaman langka lainnya.
  • Jungle Tracking, dengan 7 Trek yang panjangnya 150 meter s/d 6 Kilometer.
  • Pondokan (Shelter), sebagai tempat istirahat dan makan bersama, juga sebagai tempat untuk mengamati satwa-satwa liar.
  • Jungle Cabin dan Mini Canopy Bridge, merupakan bangunan yang bernuansa alam dan berada di dalam hutan
  • Sarana Olahraga dan Bumi Perkemahan (Camping Ground), antara lain Tennis Court,Volley Ball,renang,sepeda dan lain-lain
  • Aktivitas Outbound (Team Building)
  • Program Adopsi Pohon, merupakan program yang mengajak pihak luar berpartisipasi menjadi orangtua asuh terhadap pohon yang tubuh dan berada di Kawasan Bukit Bangkiray dengan cara membayar iuran untuk keperluan pemeliharaan pohon tersebut.

Keanekaragaman Flora :

  • Pohon Bangkiray, merupakan maskot utama dari Bukit Bangkiray.
  • Koleksi Anggrek, yaitu Anggrek Hitam,Anggrek Tebu, Anggrek Mata, Anggrek Bintang, Berpijar dan lain-lain.
  • Kebun buah-buahan Hutan, yaitu Buah Manggis, Buah Mentega, Buah Lai, Buah Rambai Palembang, Ramania dan Buah Kalangkala.

Keanekaragaman Fauna :

  • Burung – burung,terdapat 113 jenis Burung antara lain Punai, Kirik-Kirik Biru, Kacep, Murai Batu, Sepah dan lain-lain.
  • Jenis fauna lainnya seperti Owa-owa,Beruk,Lutung Merah,Monyet Ekor Panjang, Babi Hutan dan Bajing Terbang.
  • Pengakaran Rusa,jenis yang ditangkarkan adalah Rusa Sambar.
Juga ada Program Tanaman Memorial yang merupakan suatu bentuk respon bagi pengunjung yang ingin memiliki kenangan-kenangan setelah berkunjung ke wisata Bukit Bangkiray dengan cara menanam di areal yang telah disediakan oleh Pengelola Kawasan Bukit Bangkiray.

perLenGkaPan daSaR menDaKi guNung


Sedikit Perlengkapan Dasar untuk Mendaki Gunung dari teMen2 yg demen naiKin guNung

A. Perlengkapan Jalan (untuk medan gunung hutan)

1. Sepatu

* Mempunyai kegunaan sesuai dengan kebutuhan perjalanan.
* Sesuai dengan bentuk dan ukuran kaki
* Harus kuat untuk pemakaian yang berat

Untuk medan gunung hutan diperlukan sepatu :

* Melindungi telapak kaki sampai mata kaki
* Kulit tebal, tidak mudah sobek
* Lunak bagian dalam, masih memberikan ruang bagi gerak kaki
*Keras bagian depannya, untuk melindungi jari kaki (tidak dianjurkan memakai sepatu pekerja tambang, yang bagian depan sepatu sangat keras karena dilapisi dengan besi, selain berat juga akan merusak jari kaki jika ada perubahan suhu)
* Bentuk sol bawahnya harus dapat menggigit tanah ke segala arah dan cukup kuat.
* Ada lubang ventilasi, yang bersekat halus sehingga air dan udara lewat untuk pernafasan kulit telapak kaki.

2. Kaus Kaki
Yang perlu diperhatikan : menyerap keringat. Gunanya :

* Melindungi kulit kaki dari pergesekan dengan kulit sepatu.
* Menjaga agar kulit kita tetap dapat bernafas.
* Menjaga agar kaki tetap hangat pada daerah yang dingin.

3. Celana Jalan
Yang perlu diperhatikan :

* Kuat, lembut
* Ringan
* Tidak mengganggu gerakan kaki, jahitannya cukup longgar
* Praktis
* Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
* Mudah kering, bila basah tidak menambah berat
Bahan celana yang terbuat dari katun cukup baik, tidak terlalu tebal, tahan duri, mudah kering.

4. Baju Jalan
Yang perlu diperhatikan :

* Melindungi tubuh dari kondisi seikitar
* Kuat
* Ringan
* Tidak mengganggu pergerakan
* Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
* Praktis
* Mudah kering

5. Topi Lapangan
Yang perlu diperhatikan :

* Melindungi kepala dari kemungkinan akibat duri
* Melindungi kepala dari hujan, terutama kepala bagian belakang.
* Harus kuat dan tidak mudah robek, untuk medan gunung hutan dianjurkan memakai topi rimba atau semacam topi Jepang.

6. Sarung Lapangan
Yang perlu diperhatikan :

* Sebaiknya terbuat dari kulit
* Bentuknya sesuai dengan tangan kita
* Tidak kaku, artinya tidak menghalangi gerakan tangan.

7. Ikat Pinggang
Pilihlah yang terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tetapi teguh. Selain menjaga agar celana tidak kendur, juga untuk meletakan alat-alat yang perlu cepat dijangkau seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K, dll.

8. Ransel / Carrier

*Ringan, Sejauh mungkin tidak merupakan tambahan beban yang berlebihan, terbuat dari bahan yang water proof.
*Kuat, harus mampu membawa beban dengan aman, berdaya tahan tinggi, tidak mudah robek, jahitannya tidak mudah lepas, zippernya cukup kokoh, dsb.
*Nyaman dipakai, dianjurkan agar memakai ransel yang mempunyai rangka, agar berat beban merata dan seimbang. Selain itu juga membuat kenyamanan karena adanya ventilasi antara tubuh/punggung dengan ransel.
*Praktis, kantung-kantung tambahan serta pembagian ruangan akan memudahkan untuk mengambil barang-barang tertentu.

9. Peralatan navigasi
- Kompas, peta, penggaris segitiga, busur derajat, pensil, dll. zaman sekarang tersedia GPS.

10. Lampu Senter

* Dengan bola lampu dan baterai cadangan

11. Peluit

12. Pisau

* Pisau saku serbaguna (multi blade) seperti Victorinox
* Pisau pinggang
* Golok tebas

B. Peralatan Tidur

* Satu set pakaian tidur
* Kaus kaki untuk tidur
* Sleeping bag
* Matras
* Tenda/ponco/flysheet untuk bivak

C. Perlengkapan Masak dan Makan

* Alat-alat makan
* Alat pembuat api (lilin, spirtus, dll)
* Kantung air / tempat air

Menyusun Perlengkapan Kedalam Ransel/carrier (Packing)

Nyaman, efisien, selain secara langsung ditentukan oleh desain ransel, juga banyak dipengaruhi cara menyusun barang (packing) kedalam ransel.

*Tempatkanlah barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan. Barang-barang yang relatif lebih ringan (sleeping bag, pakaian tidur) ditempatkan dibagian bawah.
*Letakkan barang yang sewaktu-waktu diperlukan diletakkan dibagian atas atau diletakkan dikantung-kantung luar ransel (ponco, P3K, kamera, dll).
*Kelompokan barang-barang dan masukkan kedalam kantung-kantung plastik yang tidak tembus air, terutama pakaian tidur / cadangan, pakaian dalam, buku-buku, dll.

Perencanaan Perbekalan

Dalam perencanaan perjalanan, perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
2. Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
3. Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)

Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam merencanakan perjalanan:
a. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.
b. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
c. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit air dan bahan bakar.
d. Ringan, mudah didapat
e. Murah

Untuk dapat merencanakan komposisi bahan makanan agar sesuai dengan syarat-syarat diatas, kita dapat mengkajinya dengan langkah-langkah berikut :

1.Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, aktifitas tubuh yang perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkan jumlah kalori yang diperlukan.
2.Susun daftar makanan yang memenuhi syarat diatas, kemudian kelompokan menurut komposisi dominan. Hidrat arang, ptotein, lemak, hitung masing-masing kalori totalnya (setelah siap dimakan).
3.Perhitungan untuk vitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir, dan apabila ada kekurangan dapat ditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya.

Catatan :
Kandungan kalori : hidrat arang 4 kal/gr
lemak 9 kal/gr
protein 4 kal/gr

Kalori paling cepat didapat dari :

1. Hidrat arang
2. lemak
3. protein

Kebutuhan kalori per 100 pounds berat badan (sekitar 45 kg)
1 Metabolisme basal 1100 kalori
2 Aktifitas tubuh :

*Jalan Kaki

2 mil/jam 45 kal/jam
3 mil/jam 90 kal/jam
4 mil/jam 160 kal/jam

* Memotong kayu/tebas

260 kal/jam

* Makan

20 kal/jam

* Duduk (diam)

20 kal/jam

* Bongkar pasang ransel, buat camp

50 kal/jam

* Menggigil

220 kal/jam

Perlengkapan Perorangan :

1. Carrier / Ransel
2. Matras
3. Rain coat / ponco
4. Sleeping Bag
5. Perlengkapan makan & minun
6. Baju hangat / jaket + baju ganti (cadangan)
7. Sepatu gunung + kaos kaki cadangan
8. Senter (Baterai + bohlam cadangan)
9. Kupluk + topi rimba, sarung tangan
10. Obat-obatan pribadi
11. Kompas, webbing, tali
12. Logistik
13. Lilin
14. Pisau serba-guna / Victorinox

Perlengkapan Team :

1. Tenda
2. Peralatan masak
3. P3K
4. Trash Bag
5. Golok Tebas

BAHAYA BAHAYA

tentang Bahaya di Pegunungan…..Bahaya di pegunungan dibedakan menjadi :

a. Bahaya subyektif, disebabkan oleh orang yang mendaki gunung sendiri.
b. Bahaya obyektif, disebabkan oleh gunung atau lapangan/alam itu sendiri.

Dalam praktek tidak mungkin mengadakan perbedaan eksas (pasti), karena banyak terjadi bahaya yang obyektif dibandingkan dengan bahaya subyektif, apabila orang melakukan kesalahan dan tidak ingat akan bahaya tersebut.

Barangsiapa sebelumnya mengetahui bahaya-bahaya yang obyektif seperti :
1. Kejatuhan batu
2. daerah-daerah yang berbahaya
3. petir
4. kabut
5. udara yang mendadak menjadi buruk

Maka dia akan dapat menghindari (tidak tentu) bahaya-bahaya tersebut.
Barangsiapa pada waktu akan terjadi bahaya, dengan cepat dan dengan cara yang benar menghindarkan diri dari bahaya-bahaya tersebut, ada harapan untuk hidup lama di pegunungan.

Bahaya-bahaya yang subyektif seperti :
1. keadaan atau lemah badan dari orang yang akan mendaki
2. pengetahuan dan pengalaman yang kurang merupakan unsur-unsur yang lebih rumit.

Dorongan hati untuk pegang peranan dan penyakit ingin dihormati oleh sesama orang, untuk menggantikan prestasi orang lain, membuat orang menjadi buta dan akan memiliki nasib yang tidak baik dipegunungan. Orang yang menderita tekanan jiwa, tidak boleh mendaki gunung. Perjalanan ke gunung yang sunyi dapat menimbulkan keajaiban.

a. Batu yang jatuh dari gunung, merupakan ancaman bahaya besar.

Hembusan angin yang kuat, hujan angin, menyebabkan batu-batu tersebut berjatuhan. Juga orang dan binatang, dapat menyebabkan batu-batu berjatuhan.
Pada masa sekarang ini dimana banyak perjalanan dilakukan di pegunungan, batu-batu yang berjatuhan, disebabkan oleh pendaki gunung yang kurang hati-hati, merupakan salah satu bahaya yang terpenting di pegunungan.
Pada batu karang yang banyak mengandung batu-batu lepas, merupakan bahaya yang lebih besar dari pada batu karang yang mengandung batu-batu tetap. Puing-puing yang banyak pada batu karang dan parit-parit yang sempit serta dalam, merupakan saksi dari batu-batu yang jatuh. Karena batu-batu yang jatuh itu disebabkan oleh belahan, parit-parit yang sempit dan dalam di tempat-tempat dan dalam di tempat-tempat tertentu, maka di tempat tersebut terjadilah bahaya yang lebih besar.

b. Apa yang kita kerjakan kalau ada petir?

Tempat-tempat khusus yang berbahaya bagi petir adalah :

1. Tempat-tempat yang menonjol sperti : puncak, salib pada gunung, batu karang yang menonjol, pohon-pohonan, sungai-sungai. Batu karang pada umumnya lebih berbahaya daripada salju. Pada cuaca buruk, segera tinggalkan tempat-tempat tersebut.
2. Segi tiga pada batu karang.

Perlindungan yang terbaik dari sambaran petir ialah : mengurungkan untuk berjalan atau lebih awal pulang.
Cuaca buruk jarang datang pada siang hari atau pada pagi hari. Pada waktu ada petir segera jongkok, duduk di atas tanah atau duduk diatas ransel atau tali yang sedang digulungkan dan menunggu sampai petir hilang.
Jangan sekali-kali bersembunyi dalam gua, imbang/bersender pada dinding.
Tempat-tempat itu sangat berbahaya, karena tanah yang meledak dan emosi. Kran air, kawat baja dan kawat berduri jangan sampai di sambar petir. Meskipun itu tidak secara langsung menarik logam, tetapi mengalirkan listrik (penghantar yang baik).

c. K a b u t

Kabut menimbulkan persoalan pada waktu kita mencari keterangan tentang tempat yang akan kita datangi. Kita harus membawa peta, kompas, meteran untuk mengukur tekanan udara. Pada waktu ada kabut tebal, kita harus percaya pada alat-alat kita itu.

d. Udara mendadak menjadi buruk

Keadaan udara yang mendadak menjadi buruk di pegunungan, harus mendapat perhatian yang serius. Pada perjalanan yang berat, kita mengambil resiko (kesempatan yang berbahaya) tentang udara yang mendadak menjadi buruk. Untuk perjalanan semacam itu, sebaiknya, menunggu cuaca yang baik.
Menunggu yang sabar, pada waktu pulang, keberanian, kewaspadaan dan perasaan bertanggung jawab, merupakan syarat bagi pendaki gunung.

Tanpa pertimbangan, begitu saja melakukan perjalanan, tidak lain hanya merupakan kebodohan saja. Barang siapa tidak mengenal bahaya, akan mejadi berani.

Sabtu, 02 Juli 2011

aPa itu SURVIvaL

Dengan semakin marak nya kasus menghilang nya anak-anak pendaki gunung, maka perlu nya kita mempelajari teknik-tekn survival…

Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam ;

-Sadarkan diri dalam keadaan gawat darurat-
-Usahakan untuk tetap tenang dan tabah-
-Rasa takut dan putus asa harus hilangkan-
-Vitalitas mesti ditingkatkan-
-Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya-
-Variasi alam bisa dimanfaatkan-
-Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya-
-Lancar dan selamat-

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tersebut, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :

STOP & SEATING / BERHENTI dan DUDUKLAH

THINGKING / BERPIKIRLAH

OBSERVE / AMATI KEADAAN SEKITAR

PLANNING / BUAT RENCANA MENGENAI TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN

Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor adalah :
1. Sikap mental ; Semangat untuk tetap hidup, Kepercayaan diri, Akal sehat, Disiplin dan rencana matang serta Kemampuan belajar dari pengalaman]
2. Pengetahuan ; Cara membuat bivak, Cara memperoleh air, Cara mendapatkan makanan, Cara membuat api, Pengetahuan orientasi medan, Cara mengatasi gangguan binatang, Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan ; Latihan mengidentifikasikan tanaman, Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan ; Kotak survival, Pisau jungle , dll

Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
1. Mengkoordinasi anggota
2. Melakukan pertolongan pertama
3. Melihat kemampuan anggota
4. Mengadakan orientasi medan
5. Mengadakan penjatahan makanan
6. Membuat rencana dan pembagian tugas
7. Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
8. Membuat jejak dan perhatian
9. Mendapatkan pertolongan

Bahaya-bahaya dalam Survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
Ketegangan dan panik

Cara Pencegahan : Sering berlatih, Berpikir positif dan optimis dan Persiapan fisik dan mental

Matahari / panas
• Kelelahan panas
• Kejang panas
• Sengatan panas
• Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas : Penyakit akut / kronis, Baru sembuh dari penyakit Demam, Baru memperoleh vaksinasi, Kurang tidur, Kelelahan, Terlalu gemuk, Penyakit kulit yang merata, Pernah mengalami sengatan udara panas, Minum alkohol, Dehidrasi.

Pencegahan keadaan panas :
• Aklimitasi
• Persedian air
• Mengurangi aktivitas
• Garam dapur
• Pakaian : Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong

Serangan penyakit
Penyakit yang biasa diderita pegiat alam bebas adalah emam, Disentri, Typus, Malaria
Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah atau keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang dan tentu saja banyak berlatih
Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
• Gejala ; Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang kejang seluruh badan, bisa pingsan.
• Penyebab : Makanan dan minuman beracun
•Pencegahan : Air garam di minum, Minum air sabun mandi panas, Minum teh pekat atau di tohok anak tekaknya

Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori dan Membatasi kegiatan

Bahaya lainnya dalam survival adalah : Kelaparan, Lecet, Kedinginan [untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian]