Tepat di samping Danau Bedugul terdapat sebuah Candi yang terkenal dengan candi kuning / Ulun Danu Danu Berantan. Setelah menunaikan shalat jum’at di Masjid Al-Hidayah yang jaraknya tidak jauh dari danau kami beranjak menuju Candi Kuning, ternyata posisi candi tersebut persis ditepi danau dan bahkan ada yang di tengah danau. Suasana disekitar lebih didominasi oleh turis mancanegara or buLE and yg matanye sipit, sedangkan untuk turis local minim.
Karena temen w orang bali, kita masuk dengan negosiasi harga tiket masuk, akhirnye masuk juge dah yang pastinye lebiih murah dari biasannye Rp. 20.000 ber-Tiga. Ketika memasuki wilayah tersebut sedang ada persiapan untuk upacara (kge tau w upacara apaan). Di dalam memang terdapat banyak objek, diantarannya danau bedugul, candi2, pure, taman, patung2,dll, dan tidak aneh apabila lokasi ini banyak dijadikan untuk acara perfotoan khusunya foto pra-weeding.
Dan ternyata Guide2 pemandu hotel / tour para turis justru lebih memilih membawa ke daerah badugul dan candi ini, karena cuacanya yang sejuk, terdapat danau, candi, suasana pegunungan dan taman yang bagus. Dan memang para pelancong sangat menikmati pemandangan yang ditawarkan oleh daerah bedugul.
Setelah menikmati suasana candi dan danau kami pun bernarsis2 ria sambil berfoto2 tidak jelas di dalam lokasi maupun diluar lokasi. setelah dari lokasi danau dan candi kami langsung menuju parkiran dan bergegas menuju daerah ketinggian yang tujuannya adalah Air Terjun Gitgit / Campuhan tapi terkenal dengan istilah GTW (GitGit Twin Waterfall). Perjalanan dari danau +- 45 menit dengan jalan yang lumayan curam dan berlika-liku, disepanjang perjalanan kita dapat melihat monyet2 liar berkeliaran bebas di sepanjang pembatas jalan maupun bukit2.
Lokasi pintu masuk dan parkiran persis di pinggir jalan, kita mesti berjalan kaki +- 20 menitan untuk menuju lokasi air terjun pertama, dan masih terdapat air terjun lainnya setelah air terjun pertama. Dinamakan air terjun twin (kembar) karena memang terdapat 2 air terjun yang persis berdampingan dengan ketinggian yang sama. Disamping air terjun terdapat lekukan batu kedalam seperti bentukan Gua. Kami hanya bersantai2 ria menikmati suasana yang masih asri tersebut, kecuali temen w sie blangsak Rizqon yang langsung nyemplung ke air terjun (emang daSar bLangsak Tuh orang)hhahahahaha.. dan ber-aYun ria dengan seutas tali yang tergantung di sebuah pohon.
Sama seperti lokasi wisata lainnya, setiap lokasi wisata terdapat para penjaja / penjual oleh2 yang berkeliling menawarkan barang dagangannya. Oh iya untuk tiket masuk ke lokasi air terjun Git2 hanya membayar Rp. 2.000 untuk turis Lokal. Setelah dari water fall GitGit kami pun beranjak balik ke arah danau beduguL dan Langsung menuju KlungKung, perjalanan +- 2 jam Lebih
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar