Tanpa gw sadari persahabatan w sama sie Asep Pecinta Alam TRAMP banyak menyerap informasi2, diantarannye kegiatan about lingkungan hidup, mapala dll. Langsung aje, intinye w dapet info tentang jamboree bahari, w langsung ngubungin temen2 w yg dulu satu group @mapala kampus, dan ternyata antusias nye lumayan dan pada mau ikutan acara ini. Cos acarannye diantarannya adalah Diving, snorkeling, SAR Laut, penanaman mangrouf, pelestarian terumbuk karang, pelepasan tukik dan penyu,dll.
Tepatnye hari kamis malem tangal 21 April temen2 dari bogor dah nyampe rumah w @ulujami jakarte selatan, ngumpul bentaran kite langsung berangkat ke poin meeting di rumahnye si jose @puri Jakarte Barat biar paginye bise berangkat bareng ke dramaga 22 Ancol after subuh and kage telat, soalnye perahu rombongan berangkatnye jam 7 pagi. Nyampe rumah di jose langsung pada tepar alies molor.
22 April 2011
Ternyate pada telat semua bangunye, and langsung beres2-mandi-sarapan-pamitan and langsung tancep gas ke ancol. Oh iye team w 5 orang (nor aye, Khalid, dedi,hamdan and Jose). Untung aje pas sampe dramaga perahu rombongan blom berangkat, ngurusin pendaftaran ulang ke panitia skalian nuker kaos peserta dengan ukuran w (maklum kudu ukuran extra wat w)—kite milih perahu yang pesertannye agak dikit, dan ternyate pesertanye lumayan buanyak juge ye, ada yang dari daerah, mahasiswa, mapala, pelajar sma/smu, instansi swasta or pemerintah, umum maupun individu. Kite masuk dan ngambil posisi paling belakang dan ternyata perjalanan pertama adalah pulau pramuka dengan waktu +- 3 jam, ini perjalanan pertama w ke pulau pramuka walaupun sebelum2nye w pernah ke kepulauan seribu diantarannya pulau bidadari, pulau ounrus, pulau kayangan dan jaraknya tidak terlalu jauh dan perjalanan hanya +- 30 menit – 1 jam dan tidak selama ke pulau pramuka.
Perjalanan ke pulau pramuka cukup lama karena menggunakan perahu penumpang yang berkapasitas +- 200 orang, ada yang tidur, selonjoran, foto2, ngobrol, ngerumpi dll.. team gw ada yg tidur and berkenalan dengan peserta lainnya. Ternyata benar dalam perjalanan ke pulau pramuka gw ngeliat and ngelewatin pulau2 kecil yang jumlahnya cukup banyak. Dan yang anehnya lagi dari Ancol – P.Pramuka warna air laut sangat berbeda mulai dari berwarna hitam pekat-hitam bersampah-coklat-hijau-biru hinga putih ini menandakan air laut di sekitar Jakarta sudah banyak tercemar. Dan tak disangka dalam perjalanan gw dah kage tahan mau BAB dan terpaksa mengunakan WC darurat yg ala kadarnya yang berada di perahu penyebrangan, cos langsung nyemplung ke laut (lumayan itung2 ngempanin ikan2 laut,hehehe)
Akhirnye nyampe juge @pulau pramuka, dan ternyata pulau pramuka merupakan pusat pemerintahan kabupaten kepulauan seribu dan pemandanga lautnya lumayan bersih. Disambut oleh panitia dan langsung makan siang kemudian sholat jum”at berjamaah dan di satu pulau itu tempat sholat jum’at hanya terfokus di satu masjid saja (nama masjidnye lupe w) dan lumayan banyak penduduknya. Untuk harga2 makanan hampir sama seperti dijakarta hanya beda beberapa ratus saja, tapi kalo untuk air minum memang agak lumayan mahal karena dikepulauan seribu rata2 penduduknya mengkonsumsi air minum kemasan atau air dari tadahan air hujan yang sudah diendapkan.
After Jum’at acara pembagian tenda lalu pembukaan oleh bupati kepulauan seribu,dan dilanjutkan dengan pembagian kelompok, kebetulan sie kholid dari kelompok w menjadi perwakilan peserta dalam penyematan tanda peserta. Acara pertama kelompok w adalah Scuba Diving / nyelam kita menaiki perahu untuk menuju lokasi penyelaman tepatnya disamping pulau panggang, instruktur memberikan materi bagaimana cara menyelam, kegunaan alat penyelaman, bernapas, equalizing, dll. Setelah itu kami diberikan kesempatan untuk snorkeling terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan penyelaman yang pastinya didampingi oleh instruktur yang berasal dari Pasukan Katak Angkatan Laut. Dapat melihat pemandangan dasar laut merupakan sebuah anugrah, karena kita dapat menyaksikan ikan2 di lautan, batu2 karang yang berwarna-warni dan sebagainya. Dan untuk dapat mengetahui / menyaksikan pemandangan dasar laut dibutuhkan keahlian karena laut bukan alam kehidupan kita serta membutuhkan biaya yang lumayan.
Diantara peserta ada yang berasal dari ahli pendaki gunung, climbing, survive, dll. Tapi tidak semua dari mereka berhasil menyelam pada kedalaman yang ditentukan, ada yang gagal equalizing, panic pada kedalaman, gagal pernapasan, dll dan akhirnya menyerah. Menjelang magrib arus laut semakin besar, penyelaman pun di berhentikan dan akan diteruskan besok hari. Kami pun melakukan pemotretan bersama team dan menunggu perahu jemputan ke pulau pramuka.
Sesampainya dipulau pramuka kami langsung membersihkan diri dengan antrian yang sangat panjang, karena MCK-nya sangat sedikit sedangkat pesertanya banyak. Makan malam,ngerumpi, dan dilanjutkan dengan acara pengenalan potensi pariwisata oleh dinas pariwisata kepulauan seribu dan pengenalan Organisasi TRAMP serta menyaksikan beberapa documenter dan film mengenai pecinta alam,dll. Kondisi mata gw yang tidak bisa diajak konpromi, mengharuskan w lebih dahulu balik ke tenda untuk istirahat karena kondisi w masih dalam proses penyembuhan pecahnya gelendang telingga yang disebabkan gagalnya equalizing seminggu sebelumnya di pulau dewata bali. Setelah minum obat, meneteskan obat telinga akhirnya w bisa tertidur pules. Bismika Allahumma ahya wabismika Amuuut.
23 April 2011
Tanpa disadari w terbangun dan ditenda hanya 2 orang, kemudian w keluar ternyata kebanyakan peserta lebih memilih tidur diluar tenda karena udara di dalam tenda panas, maklum karena di pinggiran pantai dan kondisi di luar tenda agak sejuk, akhirnya w memilih melanjutkan tidur di luar tenda. Waktu subuh telah datang kami pun sholat ke masjid, acara pertama adalah latihan pembuatan batik dari pewarna alami yang di prakarsai dari Museum Tekstil Jakarta. Kami pun dapat kesempatan satu persatu untuk membuat berbagai macam batik mulai dari bahan, motif batik, warna, fixsasi, pencampuran warna dan lainnya hingga menjadi kain batik sesungguhnya. Acara selanjutnya adalah mengenalan pelestarian terumbuk karang di sekitar kepulauan seribu, kamipun diberikan kesempatan untuk meletakkan karang-karang di pinggiran pantai dan ternyata pertumbuhan karang sanggat2 lamban dalam setahun saja pertumbuhannya hanya 1 cm saja. Dan tidak disangka ternyata kegiatan kami dari awal diliput oleh televise-telivisi nasional. (lumayan lah masuk TV)..hehehehe
Setelah makan siang dan sholat zhuhur kami pun menuju lokasi acara selanjutnya yaitu SAR Laut, instruktur masih tetap dari pasukan katak angkatan laut, mereka menyampaikan materi bagaimana caranya menolong korban di laut, mengunakan perahu, mendayung, keadaan dalam darurat di laut, dll. Pemberian materi +- 1 jam, lalu kami diberi kesempatan untuk praktek menggunakan kapal karet ke tenggah lautan untuk mensimulasikan materi yang telah diajarkan, lumayan menantang. Satu perahu diisi oleh 6 – 8 peserta, kita mendayung ke tengah lautan dan membalikkan kapal serta menyeburkan diri satu persatu, dan tidak lupa simulasi penolong korban dilautan dan membalikkan perahu yang terbalik.
Ternyata SAR Laut lebih menguras tenaga para peserta, akhirnye selesai juga team kami dan langsung menuju daerah jajanan untuk mencicipi es buah andalan pulau pramuka di samping rumah sakit daerah kepulauan seribu. Dan langsung bergegas istirahat sekaligus bersih2 dan persiapan sholat magrib dan makan malam.
Suasana malam terakhir membuat para peserta kelelahan, namun panitia selalu memberikan semangat diantaranya dengan dangdutan bersama di area perkemahan (lumayan lah buat hiburan) serta acara2 sesi tanya jawab. Gw tidak sampai selesai acara nyelonong keluar beserta team buat keliling2 pulau pramuka pada malam hari dan akhirnya tidak sampai 2 jam kami sudah ngubek2 pulau pramuka dan berbincang2 dengan warga penghuni pulau pramuka. Setelah keliling kami pun berpisah ada yang ke tenda, ada yang ke dramaga, ada yg nelpon,dll. Kalo w memilih duduk @dramaga sambil menikmati naungan ombak dan tamparan angin2 pesisir pulau pramuka dengan memesan makanan kecil dan segelas kopi. Jam sudah menunjukkan tengah malam, ketika kami pulang ke area perkemahan ternyata acara dangdutannya nambah meriah. Gw pun memutuskan untuk beres2 barang untuk persiapan balik dan tidur ditenda sedangkan yang lain ada yg tidur dimasjid, lapangan, dramaga, dll.
24 April 2011
Tanpa diduga2 ternyata jam 2 pagi turun hujan deras, sehingga tenda w banjir sedangkan di dalam tenda hanya ada 2 orang. W langsung mindahin barang2 ke daerah yang aman walaupun kondisinya sudah basah kuyup. Kurang lebih stengah jam tenda sudah rubuh sangking derasnya hujan. Kami pun pindah lokasi yang aman diantarannya masjid,dll.. setelah subuh ternyata satu temen w harus balik ke Jakarta karena ada urusan mendadak mau nga’ mau w juga harus nemenin dia balik ke Jakarta. Adapun jadwal penyebrangan dari pulau pramuka ke Jakarta (muara angke) hanya pada pagi hari jam 7 atau 8 pagi, kami pun mencari makan karena dari pihak panitia belum menyediakan sarapan dan langsung menuju perahu penyebrangan sedangkan rombongan yang lainnya balik pada sore hari sesuai jadwal yang ditentukan panitia. Selamat tinggal Pulau Pramuka--------
Di dalam perjalanan balik dari pulau pramuka ke muara angke gw banyak melihat pulau2 yang terbentang tidak beraturan di sekitar kepulauan seribu dan sempat melihat rombongan sie lumba-lumba melintas di samping kapal kami….
Wassalam—goresan pengalaman--
Muantabsss Bro.....
BalasHapus